Partner

Visit :

http://naturalandscience.blogspot.com

http://rohissmansix.blogspot.com

Flash game

Senin, 12 April 2010

Tentang para legendaris

Bob Marley

Biografi :

Bob Marley seorang penyanyi, penulis lagu, gitaris dan aktivis Jamaica. Terlahir dengan nama Robert Nesta Marley pada tanggal 6 Februari 1945 di Nine Miles, Saint Ann Parish, Jamaica.
Bob Marley mengawali karirnya dengan the Wailers, grup yang dia bentuk bersama Peter Tosh dan Bunny Livingston pada tahun 1963.

Bob Marley menikahi Rita Marley pada February 1966. Dan Rita-lah yang memperkenalkan Bob pada Rastafarianism. Pada tahun 1969, Bob, Tosh dan Livingston secara penuh telah memeluk Rastafarianism, yang sangat memengaruhi musik mereka dan reggae pada umumnya.

The Wailers berkolaborasi dengan Lee Scratch Perry, menghasilkan hit-hit unggulan seperti Soul Rebel, Duppy Conquerer, 400 Years dan Small Axe. Kolaborasi tersebut berakhir pahit karena Perry menjualnya di Inggris tanpa persetujuan the Wailers. Namun peristiwa tersebut berbuah manis, Chris Blackwell, pemilik Island Records mengontrak the Wailers dan memproduseri album mereka CATCH A FIRE dan BURNIN.

Pada tahun 1976, Bob Marley hijrah ke Inggris. Kreatifitasnya tak mereda, EXODUS berhasil nangkring di British charts selama 56 minggu. Kesuksesan ini diikuti album berikutnya, yaitu KAYA. Kesuksesan tersebut mampu mengantarkan musik reggae ke dunia barat untuk pertama kalinya.

Pada tahun 1977, Bob Marley divonis terkena kanker kulit, namun disembunyikan dari publik. Bob Marley kembali ke Jamaica tahun 1978, dan mengeluarkan SURVIVAL pada tahun 1979 diikuti oleh kesuksesan tur keliling Eropa.

Bob Marley melakukan 2 pertunjukan di Madison Square Garden dalam rangka merengkuh warga kulit hitam di Amerika Serikat. Namun pada tanggal 21 September 1980, Bob Marley pingsan saat jogging di NYC's Central Park. Kankernya telah menyebar sampai otak, paru-paru dan lambung. Penyanyi reggae inipun akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya di Miami Hospital pada 11 Mei 1981 di usia 36 tahun, dengan meninggalkan seorang istri dan 5 orang anak.


Diskografi

Album studio

Bersama The Wailers

The Wailing Wailers (1965) - Studio One
Soul Rebels (Desember 1970) - Upsetter/Trojan
Soul Revolution (1971) - Upsetter/Trojan
Soul Revolution Part II (1971) - Upsetter/Trojan
The Best of The Wailers (Agustus 1971) - Beverley's
Catch a Fire (13 April, 1973) - Island/Tuff Gong
Burnin' (19 Oktober, 1973) - Island/Tuff Gong

Bersama Bob Marley & The Wailers

Rasta Revolution (1974) - Upsetter/Trojan
Natty Dread (25 Oktober, 1974) - Island/Tuff Gong
Rastaman Vibration (30 April, 1976) - Island/Tuff Gong
Exodus (3 Juni, 1977) - Island/Tuff Gong
Kaya (23 Maret, 1978) - Island/Tuff Gong
Survival (2 Oktober, 1979) - Island/Tuff Gong
Uprising (20 Juni, 1980) - Island/Tuff Gong
Confrontation 23 Mei, 1983 (anumerta) - Island/Tuff Gong


Chrismansyah Rahadi
lahir di Jakarta, 16 September1949
wafat di
Jakarta, 30 Maret 2007

Chrisye adalah seorang penyanyi pop Indonesia. Mulai bermusik ketika bergabung sebagai bassist dengan band Gipsy, ia lalu menjulang lewat lagu "Lilin-lilin Kecil" di sekitar tahun 1977 dan "Badai pasti berlalu" setelah bersolo-karir sebagai penyanyi. Beberapa lagunya yang populer adalah "Ketika Tangan dan Kaki Berkata", "Badai Pasti Berlalu", "Aku Cinta Dia", "Hip Hip Hura", "Nona Lisa", dan "Pergilah Kasih".

Tahun 1982 Chrisye menikahi Damayanti Noor, anggota keluarga Noor Bersaudara. Ia kemudian memeluk agama Islam. Dari pernikahannya dengan Damayanti Noor, Chrisye memperoleh empat orang anak.

Tahun 1995, Chrisye memperoleh BASF Legend Award atas pengabdiannya terhadap musik Indonesia selama ini. Pada tahun 2002, ia meluncurkan albumDekade yang berisi rekam ulang sejumlah lagu lama.

Sejak 31 Juli 2005, Chrisye harus dirawat di rumah sakit di Singapura karena mengidap kanker paru-paru. Awalnya dalam pemeriksaan di Jakarta, dia disebut terkena infeksi paru-paru, namun ternyata pemeriksaan lebih lanjut di Singapuramemberikan hasil bahwa penyakit yang dideritanya adalah kanker paru-paru. Chrisye meninggal dunia pada 30 Maret 2007, pukul 04.08 WIB di Jakarta akibat sakit yang dideritanya dan dimakamkan di TPU Jeruk Purut.

Album

Album Studio


Raden Rara Nike Ratnadilla Kusnadi
Lahir di
Bandung 27 Desember 1975
Wafat 19 maret 1995

Nike Ardilla (lahir di Bandung, Jawa Barat, 27 Desember 1975 – wafat 19 Maret1995 pada umur 19 tahun) adalah penyanyi rock Indonesia. Semasa hidupnya ia adalah seorang penyanyi paling populer di Indonesia dan menjadi ratu rock(Queen Of Indonesia Rock) atau lady rocker di usia belia. Ia tewas pada 19 Maret 1995 ketika mobil Honda Civic yang dikendarainya menghantam beton di sebuah jalan RE Martadinata di kota Bandung. Ia meninggal dunia di saat popularitasnya sedang memuncak.

Awal karir

Nike Ardilla lahir di Bandung tanggal 27 Desember 1975 dari pasangan R. Eddy Kusnadi dan Nining Ningsihrat. Sejak kecil sudah mengawali karir dengan mengikuti berbagai festival menyanyi di Bandung, sampai kemudian bakatnya ditemukan oleh produser musik Deddy Dores. Karir musiknya di dunia hiburan pun dimulai. Tahun 1987, Ibunya memboyong Nike Ardilla ke Himpunan Artis Penyanyi Musisi Indonesia (HAPMI) asuhan Djadjat Paramor. Di sana ia bertemu dengan Deni Kantong, guru menyanyinya, dan Deni Sabrie yang kemudian menjadi manajernya. Deni Kantong dan Sabrie memperkenalkannya pada Deddy Dores. Deddy membuatkan beberapa lagu untuk album pertama Nike yang bertajuk Seberkas Sinar yang terjual lebih dari 500.000 ribu kopi. Sebelumnya Deddy Dores juga sempat menyatukan Nike dengan dua anak didik Deddy dan Deni bernama Deni Angels bersama Cut Irna dan Lady Avisha. Tahun berikutnya Nike merilis album keduanya yang bertajuk Bintang Kehidupan yang mendapatkan sambutan luar biasa, dan terjual dengan angka yang fantastis, yaitu dua juta kopi Selanjutnya Nike merilis album-album yang menjadi best seller. Album rekaman terakhir Nike Ardilla disaat hidupnya yang berjudul Sandiwara Cinta terjual sampai menembus angka tiga juta kopi dan lima juta copy season. Karir Nike Ardilla dalam dunia seni peran juga berjalan mulus seiring dengan dirilisnya album pertama. Nike bermain film Kasmaran bersama almarhum Ryan Hidayat pada tahun 1987 dan terus melahirkan film-film box office sepanjang periode akhir 80-an dan awal 90-an. Nike Ardilla juga sukses dalam beberapa sinetron.

Prestasi Bidang Model

  • - Sampul Majalah SAHABAT PENA - 1986
  • - Juara 3 LA CLARK Jeans Contest - 1989
  • - Juara Favorit GADIS SAMPUL 1990
  • - Sampul Majalah POPULER 1990
  • - Sampul Majalah Djoko Lodang - 1991
  • - Sampul Majalah MANGLE - 1991
  • - Sampul Majalah KARTINI 1995
  • - Sampul Majalah URTV Malaysia - 1995


  • Sang Legendaris Gombloh

Soedjarwoto Soemarsono
Laki-Laki
Lahir di Jombang, 14 Juli 1948
Meninggal di Surabaya, 9 Januari 1988


Biografi

Gombloh
lahir di Jombang, 14 Juli 1948 adalah seorang penyanyi Indonesia. Ia dilahirkan dengan nama asli Soedjarwoto Soemarsono sebagai anak keempat dari enam bersaudara dalam keluarga Slamet dan Tatoekah.

Pendidikan

Gombloh mengenyam pendidikan di SMAN 5 Surabaya dan sempat belajar di jurusan Arsitektur Institut Teknologi Sepuluh Nopember, (ITS) Surabaya. Namun kuliahnya tidak selesai. Meskipun tergolong pintar tapi Gombloh tidak pernah berniat kuliah di ITS.

Gombloh bereaksi dengan menghilang ke Bali dan bertualang sebagai seniman. Jiwanya yang bebas tidak dapat dikekang oleh disiplin yang ketat dan kuliah yang teratur.

Kematian

Gombloh meninggal dunia di Surabaya pada 9 Januari 1988 setelah lama menderita penyakit. Tubuhnya yang kurus memang banyak menyimpan berbagai penyakit, ditambah kebiasaan merokoknya yang sulit dihilangkan. Menurut salah seorang temannya, sering kali Gombloh mengeluarkan darah bila sedang bicara atau bersin. Namun Gombloh pantang menyerah. Karena itulah ia mampu bertahan hidup cukup lama, meskipun dengan tubuh yang penyakitan.

Sangat disayangkan, Pemerintah Indonesia baru memberi perhatian terhadap karya seninya setelah dia meninggal untuk Lagu Gebyar-Gebyar. Semasa hidupnya lagu ini tidak mendapat perhatian sama sekali.

Mengenang Gombloh

Pada 1996 sejumlah seniman Surabaya membentuk Solidaritas Seniman Surabaya dengan tujuan menciptakan suatu kenangan untuk Gombloh yang dianggap sebagai pahlawan seniman kota itu. Mereka sepakat membuat patung Gombloh seberat 200 kg dari perunggu. Patung ini ditempatkan di halaman Taman Hiburan RakyatSurabaya, salah satu pusat kesenian di kota itu.

Diskografi

  1. Nadia dan Atmosphere (1978)
  2. Mawar Desa (1978)
  3. Kadar Bangsaku (1979)
  4. Kebyar Kebyar (1979)
  5. Pesan Buat Negeriku (1980)
  6. Sekar Mayang (1981, berbahasa Jawa)
  7. Terimakasih Indonesiaku (1981)
  8. Pesan Buat Kaum Belia (1982)
  9. Berita Cuaca (1982)
  10. Kami Anak Negeri Ini (1983)
  11. Gila (1983)
  12. 1/2 Gila (1984)
  13. Semakin Gila (1986)
  14. Apel (1986)
  15. Apa Itu Tidak Edan (1987)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

.